Sebanyak 52 Tank milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) rencananya akan dilibatkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke 69 yang akan dipusatkan di Surabaya Oktober mendatang.
Oleh: Wakhid Muqodam (kelanakota.suarasurabaya.net)
Sebanyak 52 Tank milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) rencananya akan dilibatkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke 69 yang akan dipusatkan di Surabaya Oktober mendatang.
2 Comments
Oleh: Friederich Batari (Jurnas.com)
PERAYAAN hari kemerdekaan merupakan refleksi terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sejumlah tantangan dan ujian dalam pembangunan bangsa, telah dilalui bersama. Banyak keberhasilan pembangunan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia selama kurun waktu kemerdekaan ini. Salah satu keberhasilan itu, terlihat pada aspek pembangunan pertahanan. “Keberhasilan ditandai dengan kebangkitan dan penguatan industri pertahanan nasional dalam mendukung pemenuhan kebutuhan alutsista pertahanan. Peran industri pertahanan nasional harus terus didukung dan didayagunakan agar master plan-nya selalu sesuai dengan pembangunan kekuatan TNI, mulai dari pemenuhan kekuatan pokok TNI sampai pada perwujudan postur ideal,” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro dalam sambutannya saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di Lapangan Setjen Kemhan, Jakarta. Oleh: Ezra Sihite (www.beritasatu.com)
Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjadi salah satu dari tujuh kementerian yang mendapatkan bujet terbesar dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015. Kemhan, yang saat ini dipimpin Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, pada tahun depan bakal menerima anggaran sampai Rp 95 triliun. Oleh: Arifin Asydhad (detik.com)
Modernisasi alutsista yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia tidak hanya dengan memesan tank Leopard, namun juga memesan produk-produk persenjataan canggih lainnya. Salah satunya adalah meriam Caesar 155, sebuah meriam berkaliber 155 mm yang memiliki daya tembak sejauh 39 KM. Meriam ini dibuat PT Nexter, sebuah perusahaan persenjataan di Roanne, Prancis. Rabu (25/6/2014) pukul 13.00 waktu Prancis, tiga buah truk bermesin 2.500 cc yang dilengkapi dengan meriam berukuran panjang dan besar itu sudah diparkir rapi di sebuah ruangan besar di pabrik Nexter untuk menyambut Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan delegasi. Ini merupakan tiga dari total 37 meriam Caesar 155 yang telah dipesan Indonesia pada 2013 lalu. Oleh: Andri Haryanto (www.detik.com)
Sebanyak 52 tank Leopard siap dikirimkan dari Jerman ke Indonesia di pengiriman pertama ini. Jumlah tersebut merupakan sebagian dari total pemesanan TNI AD 2013 sebanyak 164 unit. By: Gordon Arthur (www.isn.ethz.ch)
Local Production We shall begin our regional survey by looking at indigenous capabilities. There are currently four countries self-sufficient in artillery system production - China, Japan, Singapore and South Korea, and we shall look at their offerings in turn. As the world's largest armed force, and one that continues to rise at a stunning rate - for the coming year China announced a 12.2% hike in its defence budget to US $132 billion - the People's Liberation Army (PLA) is enamoured with SPH systems. In total, China owns 6,000+ towed artillery pieces and 1,700 SPHs. The PLA has traditionally operated Soviet 122mm, 130mm and 152mm artillery calibres, although its newest SPH is notable for being of 155mm calibre. This signals that China is switching over to 155mm for future designs. The system in question is the 35-tonne PLZ05 (Type 05) from NORINCO, which features an U52 gun. It can fire laser-guided munitions based on the Russian Krasnopol design, with the WS-35 round reputedly having a 1OOkm range. Also new for the PLA is the 22.5-ton PLZ07 (Type 07) 122mm SPH introduced by NORINCO in 2007. China has also brought the PLL05 120mm mortar howitzer into service, this being based on a WZ551 6x6 chassis; it was first noticed deployed in 2008. China also has systems available for export, primarily through the state-owned firm NORINCO. China has sold PLZ45 155mm SPHs to Algeria, Kuwait and Saudi Arabia, this type being a forerunner to the PLA's own PLZ05. Oleh: JPNN (www.jpnn.com)
Meriam anyar TNI AD kemarin secara resmi diserahkan oleh KASAD kepada jajarannya. TNI AD membeli 18 unit meriam Howitzer KH 179 kaliber 155 mm dari perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai. Meriam tarik tersebut diklaim memiliki daya jangkau lebih jauh dibandingkan para pendahulunya. Oleh: DMC (www.kemhan.go.id)
Foto: Detik & Defence Studies Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan “Update” modernisasi Alutsista TNI yang dilaksanakan dalam rangka membangun kekuatan TNI, kepada Pimpinan Redaksi Media, Selasa (29/4) di Kantor Kemhan, Jakarta. Wamenhan yang juga selaku Ketua High Level Committee (HLC) mengatakan pembahasan update kali ini merupakan yang ketiga dari gelombang terakhir perkembangan modernisasi alutsista tahun 2010-2014 sebelum masuk kepada tahap terakhir menghadapi HUT TNI pada tanggal 5 Oktober yang akan datang. Oleh: Indra Wijaya (www.tempo.id)
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ingin menambah kekuatan armada helikopter angkut mereka. Angkatan Darat sedang melirik dua jenis helikopter buatan Amerika Serikat, yakni Sikorsky UH-60 Black Hawk dan Boeing CH-47 Chinook. By: Abd Kadir (www.antaranews.com)
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman menyatakan 18 unit atau satu batalyon meriam kaliber 155 mm asal Korea Selatan sudah tiba di Indonesia. Oleh: Rivki (news.detik.com)
Pihak TNI Angkatan Darat (AD) mendapatkan 103 tank kelas berat Leopard yang dibeli dari Jerman. Kehadiran tank kelas berat tersebut akan menambah daya tempur pihak TNI AD. Beberapa lokasi akan dijadikan tempat singgah bagi kendaraan tempur tersebut. Oleh: Jafar M Sidik (www.antaranews.com)
TNI mulai melatih pilot yang akan menerbangkan helikopter serang Apache sebagai salah satu kesiapan sebelum kedatangan alat tempur asal Amerika Serikat itu pada 2017. "Delapan Apache keseluruhannya baru akan tiba pada 2017," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman usai kunjungan di Pangkalan TNI Angkatan Darat Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis. Oleh: Ajat M. Fajar (www.inilah.com)
Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie menyinggung perkembangan teknologi yang ada di Indonesia khususnya bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Habibie mengkritik langkah TNI dan Pemerintah Indonesia yang membeli Tank Leopard. Pembelian itu sia-sia. "Leopard itu untuk perang di padang pasir bukan di maritim dan sudah dibuktikan tank itu sudah ditinggalkan," ujar Habibie dalam seminar di Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2014). By: Pierre Tran (www.defencenews.com)
Indonesia, a regional power building its military capability through foreign loans, is seeking a loan to pay for four Thales missile batteries worth more than £100 million (US $167 million), a European banker said. Oleh: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI (www.balitbang.kemhan.go.id)
Balitbang Kemhan menyelenggarakan paparan mengenai Surveillence Radar yang diadakan di Ruang Rapat Utama lantai V gedung Ir. Juanda pada tanggal 04-03-2014. Acara dipimpin oleh Kabalitbang Kemhan dan dihadiri oleh para Kapuslitbang, para Kabid, Kabag, Pejabat Dislitbang AD, AL, AU, Peneliti Balitbang Kemhan, Ditjen Renhan dan Ditjen Strahan. |
Archives
January 2016
Categories
All
Disclaimer:
All picture news and article are owned by the respective site and authors where the piece is instigated from. The owner of the news and article are acknowledged at each post and the piece is link back to their respective site. Pieces by Rentaka journalist and writer is copyrighted by Rentaka Advisory Enterprise and All Rights Reserve Copyright ©
Rentaka Advisory Enterprise. All Right Reserved |